sumber : http://gurupembaharu.com/home/kompetensi-siswa-abad-21/
Guru dalam bahasa Jawa diGugu lan ditiRu. Demikian dalam sangkalan orang Jawa. Sebutan guru sangat banyak ada sang Pamomong, Ustadz, Kyai, Ulama, Pendeta, Bikhsu dan lain-lain sebenarnya menunjukkan untuk satu nama yaitu Guru. Begitu penting profesi guru sehingga dalam dunia pewayangan juga ada tokoh guru. Sang Pamomong ditokohkan oleh Semar. Bahkan dalam dunia berkenegaraan dan berebangsaan juga disebutkan sebagai guru bangsa.
Guru menjadi amat penting manakala sang pelaku bisa betul-betul menerapkan peranannya. Ing ngarso sung tulodho, di depan menjadi contoh yang baik. Dikelas dia menjadi contoh untuk peserta didik atau siswanya. Baik tingkah laku, perkataan atau ucapan atau yang lainnya. Semua dipandang, dipantau oleh siswa-siswanya. Mereka akan meniru tingkah laku gurunya. Jika guru berbuat baik belum tentu muridnya juga berbuat baik, apalagi jika gurunya tidak berbuat baik maka tentu muridnya jauh lebih tidak bisa berbuat baik. Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Itu peribahasa menunjukan bahwa jika guru berbuat tidak baik muridnya akan melebihi perbuatan gurunya.
Ing madyo mangun karso, di tengah guru harus bisa membangun motivasi dengan semangat yang baik. Memberi inspirasi agar muridnya menjadi lebih baik dalam kehidupannya kelak. Guru tentu sangat dibutuhkan peranannya dalam membangun kreatifitas muridnya dengan memberikan dorongan, bimbingan, pembinaan, dan lainnya yang sifatnya menumbuhkembangkan potensi diri siswa.
Tutwuri handayani, yang akhirnya guru dapat menjadi pendamping yang senantiasa ada untuk murid-muridnya. Dinanti kehadirannya karena guru yang menginspirasi akan selalu ditunggu di ruang dan waktu yang tiada batas.
Guru di masyarakat, tidak lepas dari peranan ketiga filosofi guru yang diberikan bapak pendidikan Ki Hadjar Dewantara itu. Peranan guru di masyarakat sungguh sangat dinanti. Peranan guru di masyarakat sangat ditunggu.
Guru di lingkungan agama juga sangat penting peranannya. Bagaimana peranan guru di dunia agama, sungguh sangat penting. Dapat sebagai penyejuk dalam kegentingan. Seringkali guru di dunia agama atau sering disebut ustadz, sangat dinantikan fatwa atau ajarannya. Kejadian buku agama di Kabupaten Jombang misalnya Ustadz atau ulama tentu sangat ditunggu fatwanya. Sehingga peristiwa yang tidak diinginkan bisa dieliminasi.
Dari beberapa contoh atau kejadian yang sudah sering kita dengar, maka peranan guru dalam menyejukan suasana sangat ditunggu. Guru ada dimana-mana. Dilingkungan apapun ada guru. Tidak hanya di dunia pendidikan guru disebut. Guru ada dimana-mana dengan sebutan yang berbeda-beda tetapi tujuannya sama di gugu lan ditiru.